Seperti yang pernah dikatakan oleh owner Bintang Racing Team (BRT), Tomy Huang.
"Sebetulnya rasio kompresi yang semakin tinggi tidak harus pakai bensin dengan oktan tinggi juga," jelasnya.
"Tapi dari timing pengapian juga berpengaruh," lanjutnya.
Pak Tomy kasih contoh kalau ia pernah dyno Honda Vario 125 yang punya kompresi 11:1 hasilnya lebih baik ketika pakai RON 90 (Pertalite) ketimbang RON 92 (Pertamax).
(Baca Juga: Deck Pad Untuk Skuto Honda ADV150, Bebas Lecet dan Semakin Sporty!)
"Pakai RON 90 power di angka 8,4 dk di putaran 8,000 rpm, sementara kalau pakai RON 92 hanya 8,25 dk di putaran yang sama," jelasnya.
Makanya ia kasih tips mudah untuk mengetahui bensin mana yang lebih cocok dipakai di motor kalian.
"Coba bandingkan saja setelah isi RON 90 atau 92 atau 98 motor lebih enak yang mana tarikannya," jelasnya.
(Baca Juga: Upgrade CVT Motor Juga Dipengaruhi Bobot Pengendara, Ini Penjelasannya)
"Memang bisa pakai feeling tapi hal tersebut memang tidak terlalu akurat," jelasnya lagi.
"Paling fix memang diukur di atas mesin dyno, di sana bakal ketahuan bensin mana yang lebih cocok untuk motor karena hasil yang keluar tidak akan bohong," terang Pak Tomy.