Michaela Stoiber, petugas perlindungan merek Porsche mengatakan, untungnya untuk mengenali barang palsu tersebut tidak terlalu susah.
"Barang palsu dengan merek ternama pasti harganya di bawah harga jual barang tersebut. Serta pembuatan ulangnya tidak sebagus barang asli," kata Michaela.
Sekitar 80 persen barang palsu berasal dari China dan banyak di antaranya diproduksi di Shenzhen.
Hal tersebut diketahui Michaela Stoiber setelah melakukan penyelidikan di wilayah tersebut.
(Baca Juga: Porsche 911 Turbo S Tampil Kontras Hitam Putih, Modifnya Rp 3,5 Miliar)
Barang palsu bisa berbahaya karena Porsche mencatat bahwa pemalsu memproduksi semuanya, mulai dari t-shirt, topi, kacamata, airbag hingga rem cakram dan roda.
Barang-barang palsu yang beredar ini bisa membahayakan dan mengakibatkan kecelakaan karena komponennya belum pernah diuji.
Tentu saja, ada insentif besar bagi para pemalsu.
Karena Porsche mengatakan suku cadang sering kali dapat dijual dengan harga lebih tinggi jika mereka membawa lambang Porsche pada kemasan produknya meskipun itu palsu.