Dengan harga jual dan volume penjualan sebesar itu, Ibu Yanti mengaku meraup keuntungan bisa mencapai Rp 200 ribu per hari.
Untuk perawatan dispenser sendiri, pihak penjual menyediakan layanan aftersales service.
"Kalau ada apa-apa dengan dispenser saya tinggal telepon saja. Nanti petugasnya datang untuk memperbaiki," jelas Ibu Yanti.
Pada saat GridOto.com menanyakan soal legalitas, Ibu Yanti mengaku tidak memilikinya.
Selama ini, dia cukup membeli Pertalite dan Pertamax di SPBU resmi dengan menggunakan drigen plastik besar di pom bensin milik Pertamina terdekat.
"Yang jelas saya tidak boleh beli bensin Premium," akunya.
Pertalite dan Pertamax yang dibelinya di SPBU itu lalu dimasukan ke tabung penampungan yang ada di belakang di alat dispenser Pertamini.