GridOto.com - Pengendara Kawasaki KLX bersama crosser lainnya membuat resah para pendaki Gunung Lawu, Karanganyar Jawa Tengah pada Sabtu 27 Juli 2019.
Pasalnya para crosser tersebut menggeber-geber motornya di jalur pendakian Gunung Lawu, bahkan hingga dipuncak gunung tetap menggeber-geber motornya.
Aksi beberapa crosser yang salah satunya mengendarai Kawasaki KLX 150 cc di rekam oleh beberapa pendaki yang sudah berada dipuncak gunung.
Video tersebut lalu diunggah ke akun Instagram @pendaki_gunung, dalam video tersebut terlihat mereka berputar -putar di puncak Lawu.
(Baca Juga: Kelakuan Enggak Masuk Akal, Pemilik Mobil Tandai Spot Parkir Favorit Pakai Batu Nisan, Ulahnya Bikin Netizen Kesal)
Dari keterangan @pendaki_gunung, dari selo penangkep jalur pendakian Cemoro Kandang menuju puncak pasti melewati satu jalur pendakian, karena cuma ada satu jalur menuju puncak dan kanan kiri adalah jurang yang tidak bisa dilewati.
Sebelum mencapai puncak sebenarnya para crosser tersebut sudah sempat dihadang oleh para relawan Anak Gunung Lawu (AGL).
"Mereka sempat dihadang relawan AGL, karena batu-batu kecil yang diinjak ban sepeda motor mereka mengenai kaki dan anggota tubuh lainya. Sempat terjadi cekcok tapi mereka tetap nekat naik ke puncak," tulis @pendaki_gunung pada Instagramnya.
(Baca Juga: Sudah Ditertibkan, Puluhan Driver Ojol Malah Serbu Sekuriti AEON Mall JGC)
Oknum yang meresahkan para pendaki tersebut terdiri sekitar 10-an orang.
Crosser tersebut, selain meresahkan para pendaki gunung juga meresahkan warga sekitar yang berada di kaki gunung.
Pasalnya warga sekitar menganggap puncak Gunung Lawu Hargo Dumilah sebagai tempat yg sakral karena merupakan tempat tertinggi di gunung Lawu selain Hargo Tiling, Hargo Puruso dan Hargo Dalem.
Saking sakralnya, mereka menjaga adab dan sopan santun saat berkunjung kawasan puncak tersebut dan memanjatkan doa disana.
(Baca Juga: Sial Enggak Bisa Ditebak, Honda CR-V Ringsek Ditimpa Sapi Kurban di Tol Probolinggo)
Bekas roda dari motor-motor tersebut juga bisa merusak jalur pendakian Gunung Lawu yang tekstur tanah pendakiannya 'gembur'.
Jika dibiarkan dan tidak ada penanganan pasti akan mengundang para crosser dari dalam kota maupun luar kota juga akan ikut-ikutan membawa motor mereka sampai puncak gunung.
Seandainya para crosser mendapat izin untuk melintas di kawasan Gunung Lawu harusnya ada batasan sampai mana mereka boleh membawa motornya.
Yuk simak saja video aksi para crosser berikut biar tidak penasaran: