Crosser yang mendaki kepuncak Gunung Lawu mengunakan sepeda motor. (Dia Saputra - )
Oknum yang meresahkan para pendaki tersebut terdiri sekitar 10-an orang.
Crosser tersebut, selain meresahkan para pendaki gunung juga meresahkan warga sekitar yang berada di kaki gunung.
Pasalnya warga sekitar menganggap puncak Gunung Lawu Hargo Dumilah sebagai tempat yg sakral karena merupakan tempat tertinggi di gunung Lawu selain Hargo Tiling, Hargo Puruso dan Hargo Dalem.
Saking sakralnya, mereka menjaga adab dan sopan santun saat berkunjung kawasan puncak tersebut dan memanjatkan doa disana.
Bekas roda dari motor-motor tersebut juga bisa merusak jalur pendakian Gunung Lawu yang tekstur tanah pendakiannya 'gembur'.
Jika dibiarkan dan tidak ada penanganan pasti akan mengundang para crosser dari dalam kota maupun luar kota juga akan ikut-ikutan membawa motor mereka sampai puncak gunung.
Seandainya para crosser mendapat izin untuk melintas di kawasan Gunung Lawu harusnya ada batasan sampai mana mereka boleh membawa motornya.
Yuk simak saja video aksi para crosser berikut biar tidak penasaran: