Menurutnya, hal tersebut terjadi karena Tesla berhasil mempengaruhi psikologis dari masyarakat melalui edukasi.
"Hal itu karena sebelumnya perusahaan sudah memberi edukasi baik terkait mobil tersebut dan juga cerita di baliknya. Sehingga psikologis masyarakat terbentuk, menjadikan kebanggaan tersendiri ketika memiliki mobil Tesla," katanya.
Bahkan jika ada Tesla di jalan, semua orang akan menengok untuk melirik mobil tersebut, tambahnya.
Hal ini ia sebut sebagai teknologi yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial hingga mampu membuat perubahan dinamika.
(Baca Juga: Perpres Mobil Listrik Rampung, Luhut Panjaitan: Siap Ditandatangani Presiden)
Sri Mulyani pun mengharapkan adanya edukasi ke masyarakat guna lebih mengenal dan lebih dekat dengan kendaraan ramah lingkungan ini.
"Saya berharap, proses edukasi terkait hal tersebut dilakukan secara sistematik, agar tercipta pra-kondisi pasar yang baik untuk bergerak dari industri kendaraan konvensional ke industri berbasis kendaraan rendah emisi atau listrik. Tumbuhkan kesadaran agar teknologi ini adalah trend di masa depan," ucap Sri Mulyani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pentingnya Edukasi Kendaraan Listrik di Indonesia"