"Jadi tinggal dikalikan saja Rp 1.200 dengan 13,8 kWh hasilnya cuma Rp 16.560, penggunaan baterai juga demi mengurangi emisi hasil pembakaran BBM," terang irwansyah.
Irwansyah menambahkan, adanya mesin bensin berkapasitas 2.500 cc di Mitsubishi Outlander PHEV berguna untuk mengisi daya baterainya.
"Apabila persentase baterai Outlander PHEV berkurang, mesin bensin dapat berguna mengalirkan tenaga ke baterai, jadi otomatis baterai tersebut ter-charging," sambungnya.
(Baca Juga: Mitsubishi Pikirkan Dua Opsi untuk Pengelolaan Limbah Baterai Outlander PHEV)
Ia juga menambahkan, beberapa bengkel resmi Mitsubishi nantinya akan difasilitasi tempat pengecasan baterai Outlander PHEV, jadi konsumen tidak perlu khawatir.