Jadi sebelum membeli, calon konsumen bisa membandingkan kendaraan mana yang memiliki value lebih baik dan sesuai dengan kemampuannya mengeluarkan uang.
Belum tentu yang harganya lebih murah biaya kepemilikannya lebih rendah. Bisa jadi malah sebaliknya. Bisa akibat penyusutan harga yang tinggi atau biaya perawatan yang mahal.
Tak terlalu sulit sebenarnya untuk menghitung berapa besarnya biaya kepemilikan kendaraan itu.
Karena saat ini sudah mudah sekali mendapatkan semua data yang diperlukan untuk menghitung TCO.
Misalnya, jika membeli low MPV yang sedang banyak diminati saat ini, anggap saja merek A. Harga beli misalnya sekitar Rp 246 juta
DP 30% plus biaya administrasi anggap saja konsumen harus siapkan dana sekitar Rp 80 juta.
Cicilan perbulan anggap saja Rp 4,9 juta/bulan selama 3 tahun.
(Baca Juga: Pakai Motor Matik, Sekalian Aja Pakai Lipstik...)
Untuk servis dan komponen anggap saja Rp 1 juta. Biasanya tahun pertama lebih murah
karena belum ada pergantian. Kalo ada ikut dimasukan
Ditambah lagi dengan pajak tahunan yang harus dibayarkan, anggap saja Rp 4 juta.
Lalu pengeluaran lainnya adalah biaya BBM. Secara kasar bisa dihitung dengan asumsi konsumsi BBM 10 km/liter dalam kota.