Awalanya ia memang kurang paham soal mobil antik, namun saat dirinya pergi haji disana tidak sengaja bertemu kawan yang memberi tahu kalau di Yogyakarta banyak mobil-mobil antik yang tidak terawat.
"Lalu ketika jadi kepala rumah sakit hobi saya bergeser ke mobil antik tapi jenisnya yang unik. Saya pilih mobil militer karena latar belakang saya juga tentara. Kemudian saat pergi haji bertemu seorang teman yang ternyata memberi tahu banyaknya mobil antik di Yogya,” bebernya.
Sepulangnya dari tanah suci, ia pun membulatkan tekad untuk menekuni hobi ini.
Kemudia dirinya bertemu dengan orang-orang yang paham betul tentang mobil antik, salah satunya Suharto.
Suharto merupakan warga Jetis, Bantul yang ia beri tugas sebagai mekanik sekaligus memodifikasi mobil sesuai perintahnya.
(Baca Juga: Pengen Liburan Asik dengan Mobil Antik di Pulau Dewata? Siapkan Biaya Segini)
Ada lagi anak buahnya, Praka Sekti yang tugasnya mengumpulkan informasi tentang keberadaan mobil-mobil antik yang bisa dibeli.
Tidak setengah-setengah, garasi belakang rumahnya pun ia sulap menjadi bengkel untuk merestorasi mobil antik koleksinya.
"Saya tidak sekedar mengoleksi tapi juga merestorasi. Wajar saja karena saya mendapatkan mobil itu tidak sedikit yang sudah rusak, sudah tidak terpakai. Mesinnya sudah tidak ada. Itu saya hidupkan lagi," ujarnya.
"Bahkan ada satu koleksi yang saya dapatkan di Bekasi itu sudah berada di antara bangunan-bangunan rumah, sudah seperti tertimbun semak belukar, kehujanan dan kepanasan berpuluh-puluh tahun. Tapi akhirnya saya restorasi dan bisa bagus lagi seperti saat ini,” tambahnya.