Tak lama berselang lama, tim BPBD dan tim medis dari BRSU Tabanan pun datangi TKP.
(Baca Juga: Tabrakan Beruntun Bus dengan Dua Truk Tangki di Padang, Penumpang Nekat Loncat Keluar)
"Setelah dievakuasi, korban langsung diberikan penanganan awal dengan oksigen kemudian dilarikan menuju BRSU Tabanan untuk penanganan lebih lanjut," katanya.
Kemungkinan, kata Budiarta, korban tak mengetahui risiko keracunan gas jika masuk tangki truk BBM dalam keadaan kosong.
"Kemungkinan karena tak tahan bau dalam tangki itu sehingga korban tak sadarkan diri," jelasnya.
Dokter MoD BRSU Tabanan, dr Dendra Purana menyatakan, korban tiba di BRSU Tabanan sekitar pukul 15.00 Wita.
Ia langsung mendapat perawatan. Atas permintaan korban sendiri, ia pulang untuk rawat jalan di rumah sekitar pukul 18.00 Wita.
(Baca Juga: Detik-detik Truk Tangki BBM Terguling, Ribuan Liter Bensin Tumpah)
"Penanganan awal diberikan oksigen kemudian dirujuk ke rumah sakit dengan ambulans," ujar dr Dendra saat dijumpai di BRSU Tabanan.
Ia menjelaskan, saat tiba di rumah sakit, kondisi korban sudah sadar namun masih mengalami pusing. Tensinya juga normal dan hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada kelainan.
"Sebelumnya, kami sarankan untuk opname dulu karena akan diobservasi. Tapi atas permintaan korban sendiri, ia kemudian pulang bersama keluarga ke rumahnya di daerah Singapadu, Gianyar. Saat pulang kondisinya sudah normal. Disarankan mandi untuk membersihkan uap gas yang masih menempel di badannya," jelasnya.
Dokter Dendra mengungkapkan, korban berada di dalam tangki tersebut selama 10 menit.
Untung ada yang melihat sehingga dia bisa diselamatkan. Jika lebih dari 10 menit, gas bisa masuk ke paru-parunya.
"Untungnya hanya sebentar, cuma 10 menit di dalam tangki. Kalau lebih dari itu kemungkinan kekurangan oksigen dan gas uap BBM bisa masuk ke paru-paru," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Sopir Truk Keracunan Gas BBM di Tabanan, Putu Curiga Nita Cukup Lama Dalam Tangki