GridOto.com - Beberapa waktu lalu PT Mobil Anak Bangsa (MAB) mulai menjual unit bus listriknya ke konsumen pertama mereka.
Bus listrik yang mempunyai panjang 12 meter tersebut ternyata bukan target satu-satunya dari PT MAB.
Selain moda angkutan umum bus mereka juga mengincar pasar angkuta kota (angkot).
Mereka menginginkan selain bus, angkot juga dapat menjadi moda transportasi umum dengan basis listrik agar dapat mengurangi gas emisi yang terbuang.
(Baca Juga: Bus Listrik Mulai Dijual, Kira-kira Berapa ya Harganya di Pasaran?)
Pendiri MAB, Jenderal (Purn) Moeldoko saat penjualan unit bus MAB pertama kali menerangkan target selanjutnya yang mereka incar setelah rilisnya bus listrik mereka.
Dilansir dari Kompas.com, Staf manajemen PT MAB, Kelik Irwantoro mengatakan, proses produksi angkot listrik sebenarnya akan direalisasikan bebarengan dengan proses produksi bus ukuran medium.
Bus ukuran medium yang mereka buat sendiri nantinya ditargetkan dapat menggantikan peran metromini yang masih bermesin diesel.
"Dua-duanya full listrik, sama dengan bus kita sekarang hanya saja nanti ada perbedaan spesifikasi soal baterai dan teknisnya. Ini baru wacana, tapi kami sudah punya desain baik untuk angkot maupun bus delapan meter yang digunakan untuk metromini," ucap Kelik, Senin (8/7).
(Baca Juga: Syarat Jadi Sopir Bus Listrik Enggak Sembarangan Nih, Apa Bedanya?)
Kelik menambahkan, kiblat dari bentuk angkot listrik yang mereka garap masih sama dengan model lama.
Walaupun tidak menginformasikan secara spesifik, ia menyebutkan bentuk dari angkot listriknya membawa bentuk dasar mobil seperti angkot pada umumnya.
Ia pun menggambarkan bahwa nantinya mobil ini dapat menampung penumpang hingga 11 orang.
"Modelnya seperti mobil atau angkot yang ada. Jadi lebih kecil dari bus delapan meter atau pun mobil yang digunakan untuk travel. Saat ini proses penjajakan dengan beberapa pemerintah daerah, salah satunya Pemprov DKI juga," kata Kelik.
(Baca Juga: Bus Listrik Buatan PT Mobil Anak Bangsa Resmi Dijual, Ini Pembeli Pertamanya)
Sementara bus listrik ukuran medium, menurut gagasan awalnya bertujuan menggantikan peran sebagian besar angkot.
Dari informasi yang didapat, banyak sekali angkutan kota yang sebenarnya sudah kurang layak beroperasi bahkan ada yang tidak memiliki izin beroperasi.
Masalahnya disebabkan beragam faktor, salah satunya seperti biaya operasional yang maskin tinggi.
Ketika angkot-angkot tersebut masuk dalam tahap peremajaan, rencananya akan digantikan dengan bus medium berbasis listrik.
"Ketika peremajaan dibanding harus mengganti banyak unit angkot lagi, lebih efesien langsung diganti bus listrik. Ibaratnya empat mobil ankot digantikan satu bus listrik, secara cost lebih hemat dan muatannya juga lebih banyak," ujar Kelik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah Bus, Mau Ada Angkot Listrik"