Ada Sirkuit Gratis di GBT Surabaya Tapi Masih Pilih Balap Liar, Ternyata Ini Penyebabnya

Gayuh Satriyo Wibowo - Senin, 8 Juli 2019 | 13:13 WIB

Ilustrasi balapan di sirkuit Gelora Bung To,o (GBT) Surabaya (Gayuh Satriyo Wibowo - )

Okky menyatakan belum pernah tancap gas di atas aspal sirkuit balap GBT.

Selama ini dia menyeting motor milik pelanggannya di sirkuit balap Kenjeran.

Tampak lintasan balap sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya yang dianggap terlalu terbuka

Namun, dia mendapat informasi dari rekannya apabila balapan di sirkuit balap GBT akan terganggu oleh angin kencang.

Sebab, lokasi sirkuit balap GBT terlalu terbuka, sehingga angin dapat berembus ke lintasan.

(Baca Juga: Hasil Balapan MotoGP Jerman 2019: Valentino Rossi Posisi 8, Marc Marquez Jadi Raja di Sachsenring)

“Hal itu sangat membahayakan joki (penunggang motor balap) kalau tidak bisa menyeimbangkan motor saat diterpa angin rawan terjatuh. Sebaiknya pemkot menutup beberapa titik lokasi di sirkuit dengan banner atau apapun agar angin tak berembus kencang di lintasan,” jelasnya.

Okky melanjutkan, ada beberapa hal agar sirkuit balap GBT diminati para pembalap liar. 

Pemkot sebaiknya menurunkan biaya pendaftaran ajang kejuaraan balap resmi dan menyediakan persewaan perlengkapan keamanan bagi joki.

Sebab, menurutnya, sebagian joki balap liar tak memiliki perlengkapan keamanan untuk kejuaraan.

Waduh, itu perlengkapan wajib untuk balapan, bro.

(Baca Juga: Ada-ada Aja Deh, Ini Kumpulan Istilah Unik yang Sering Dipakai di Balap Liar)