"Kalau bus wisata itu duduknya tidak nyaman ya tidak bisa dijadikan bus wisata, Kursi kami kan tidak dibuat untuk jarak jauh," ujarnya kepada, Jumat (28/06/2019).
Dirinya mengatakan diversifikasi yang dilakukan adalah untuk menggarap Antar Kota Antar Provinsi yang saat ini perizinannya tengah diurus.
Serta dirinya lebih memilih untuk memperkuat kerjasama dengan Trans Jakarta yang saat ini berjalan cukup baik.
(Baca Juga: Diselimuti Stiker Bernuansa Persija, Bus Trans Jakarta Dimodali Pemprov DKI)
"Seperti Jax Connection atau bus ke bandara tidak kami lirik, ini kan non BRT jadi sifatnya masih konvensional jadi ambil ongkos di bus atau loket, bisnis kami tidak begitu, kami lebih nyaman dengan kerjasama yang ada sekarang," lanjutnya.
Yang jelas dengan pendapatan yang bisa diukur dengan Trans Jakarta manajemen mengaku kinerjanya bisa terus membaik.
Tahun ini saja manajemen menargetkan pertumbuhan dua digit ketimbang raihan tahun lalu.
Artikel ini telah tayang di Konta.co.id dengan judul SAFE tak melirik segmen bus wisata dan airport