GridOto.com - Dua pekerja di SPBU 54.634.20 di Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo tertangkap oplos Bahan Bakar Minyak (BBM).
Polres ponorogo menetapkan dua tersangka masing-masing berinisial A dan D sebagai tersangka.
"Inisial A dan D berdasarkan alat bukti yang cukup sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan kami lakukan penahanan di rumah tahanan Polres," kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Maryoko, saat dihubungi, Kamis (27/06/2019).
(Baca Juga: Antre di SPBU, Sopir Truk Dimintai Biaya Parkir Hingga Rp 80 Ribu, Polisi Langsung Bertindak)
Pengoplosan BBM yang dilakukan oleh dua oknum pekerja SPBU 54.634.20 pada hari Minggu (16/6/2019).
Saat ini stasiun pengisian bahan bakar ini diamankan lantaran.
"Berawal dari informasi masyarakat kami lakukan penyelidikan, pada kejadian itu ditemukan dua orang berinisial A dan D tertangkap tangan sedang mencampur dengan menggunakan alat selang paralon dari dispenser pom bensin ke tangki di bawah tanah," kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Maryoko, saat dihubungi, Senin (17/6/2019).
(Baca Juga: SPBU di Ponorogo Diduga Oplos Premium dengan Solar, Dijual Seharga Pertamax!)
Dua orang yang diamankan berinisial A bekerja sebagai manajer dan inisial D bekerja sebagai security di SPBU tersebut.
Katakan Maryoko, berdasarkan keterangan dua tersangka pengoplosan BBM sudah berlangsung kurang lebih sekitar enam bulan.
Modus yang dilakukan yakni dengan cara mencampur 500 liter biosolar dengan 15 ribu liter premium.
Kemudian hasil oplosan itu dicampur dengan 15 ribu liter pertamax.
(Baca Juga: SPBU di Cirebon Dituduh Mencurangi Pemudik, Ini Klarifikasi Pertamina)
"Jadi dari dispenser bio solar ke tangki bawah premium, dari premium dimasukan ke tangkinya pertamax, sehingga volume pertamaxnya bertambah," jelasnya.
Agar aktifitas ilegal tersebut tidak diketahui masyarakat keduanya mengoplos BBM pada malam hari ketika SPBU tutup.
Ketika ditanya berapa keuntungan dari hasil pengoplosan tersebut pihaknya belum melakukan penghitungan secara mendetail.
(Baca Juga: Sedang Isi Bensin di SPBU, Kepala Dusun di Jombang Tiba-tiba Meninggal Dunia)
Saat ini pihaknya masih meminta keterangan dari yang bersangkutan.
"Keuntungan belum kami hitung Yang jelas nilai selisihnya antara 2000 hingga 3000," imbuhnya.
Hingga saat ini SPBU yang menjual BBM oplosan ini belum beroperasi polisi masih memasang police line di SPBU tersebut.
"Belum nanti biar pihak Pertamina yang lebih kompeten," tambah Maryoko.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kepergok Oplos BBM Pertamax Dengan Premium, Manajer dan Security SPBU di Ponorogo Ini Dicokok Polisi