Baca Juga: Onderdil Belakang Ramayana, Sentra Spare Part Tersembunyi di Bekasi
Dia bahkan bisa membedakan mana pedal gas dan mana pedal rem.
Dia juga bisa membuka penutup lubang tangki bahan bakar, karena tau dimana tombolnya.
Lalu dia menyalakan mesin dan berhasil memundurkan mobil dan mulai mengendarainya di jalanan. Sebastian menembuh jalan sekitar 2 kilometer menuju SPBU.
Dia mengendarai mobil dengan kecepatan 24 km/jam di lingkungan tempat tinggalnya sebelum keluar di jalan raya yang ramai.
Sebastian tiba di SPBU dan parkir.
Saat di tempat parkir SPBU dia bertemu dengan polisi yang dihubungi warga yang melihat sebastian mengendarai mobil kakeknya.
Kepada reporter, Sebastian mengaku sangat ingin Resee (nama permen).
Sebastian bahkan tak bisa melihat kondisi jalan di depannya jika duduk di balik kemudi.
Karena itu dia beberapa kali menabrak dan menghancurkan kotak surat dan menabrak pohon.
Beruntung dia tidak terluka, hanya saja bumper mobil kakeknya rusak, hingga patah.
Orang tua dan kakeknya tak habis pikir dengan kelakuan Sebastian.
Mereka terhibur tapi sadar bahwa hal itu bisa beraibat mengerikan.
"Kita bisa saja berbicara tentang pemakaman saat ini," kata kakeknya, yang berjanji untuk meletakkan kuncinya di tempat yang lebih aman.
"Saya belum pernah melihat pengemudi semuda ini sebelumnya," kata petugas Departemen Kepolisian Blaine, Kapten Mark Boerboom.
Ini bisa jadi pelajaran buat orang tua yak sob!!