"Namanya sudah urusan perut susah. Makanya perlu dibicarakan baik-baik. Jangankan di Garut, di Bandung saja bisa saling menghargai. Jangan pakai atribut kalau masuk. Silent lah kalau mau," ujarnya.
Yudi mempersilakan semua pihak yang bertindak anarkis untuk diproses hukum, sementara pihaknya pun akan melakukan gerakan jika ada perlawanan dari angkutan online.
(Baca Juga: Gara-gara Klakson, Oknum Ojol Tinju Pengendara Mobil Hingga Babak Belur)
"Kalau online lakukan gerakan, itu sudah kesampingkan hukum. Kami akan lawan keberadaan angkutan online kalau mereka kesampingkan aparat. Polisi juga harus bertindak jika dari dua belah pihak lakukan aksi anarkis," katanya.
Dalam waktu dekat, Organda Garut akan mengumpulkan ojek pangkalan, delman, dan angkutan umum untuk merencanakan aksi mogok massal melawan keberadaan angkutan online.
"Jika tidak ada solusi yang ditawarkan, jangan salahkan kami kalau ada gejolak lebih besar. Kami akan lakukan perlawanan, gerakan jalanan. Kami juga terus menahan diri," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Garut, Rudy Gunawan meminta semua pihak menahan diri karena saat ini pemerintah pusat tengah menggodok regulasi mengenai angkutan online.
"Sabar dulu, jangan dibawa anarkis. Sweeping juga tidak tepat. Semuanya harus mendapat perlindungan," ujar Rudy di Lapangan Setda Garut.
Rudy menambahkan, pihaknya sudah meminta kepolisian untuk meredam ketegangan.
"Nanti akan duduk satu meja. Nanti setelah ada dari pusat, akan digodok untuk peraturan di daerahnya," katanya.
Artikel ini dikutip dari tribunjabar.id dengan judul Organda Garut Ancam Mogok Massal, Buntut Kericuhan dengan Angkutan Online,