"Kalau yang namanya emisi, kalau mau rendah itu sama aja kayak manusia, kalau manusia mau kurus ya makannya pasti harus dikurangi. Di mesin, kalau mau emisinya rendah, bahan bakarnya harus irit, gimana caranya irit? antara lain pelumasnya harus encer," jelas Yus saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.
"Namun, masalahnya adalah kalau pelumasnya encer, tetapi dipakai pada celah-celah mesin longgar, maka nanti yang terjadi komponen di dalamnya bisa berbenturan. Oleh karena itu clereance-nya harus dibuat tipis-tipis," imbuhnya.
(Baca Juga: Blak-blakan Rokky Irvayandi: Bagaimana Nasib Pemilik Peugeot Lama?)
"Karena itu, pelumas yang ada sekarang gak cocok untuk mesin jaman dulu, karena (komponen mesin mobil jaman dulu) clearencenya longgar," tambahnya.
Ia pun menjelaskan, pemilik mobil sebaiknya tidak mudah tergiur dengan spesifikasi oli terbaru.
Menurutnya, pengguna mobil boleh saja mengganti merek oli yang dipakainya, asalkan spesifikasinya tetap mengacu pada yang disarankan oleh pabrikan.
"Tinggal ikuti aja mobil itu harus pakai pelumas yang bagaimana, di buku manual ada semua informasi itu," katanya.