Ia juga mengungkapkan, Prius PHEV saat ini hanya diperkenalkan di beberapa negara seperti Jepang dan Amerika.
Sedangkan Indonesia sendiri memang belum mendapatkan izin, dan masih didiskusikan.
Permintaan, lanjut dia, sudah ada, mengingat tren sekarang ke arah elektrifikasi, namun memang jumlahnya tidak banyak.
Prius PHEV, kata Anton, memiliki baterai yang lebih besar, kemudian kekuatan charging juga lebih besar.
"Maka masih dipertimbangkan soal ketahanan dan kesiapan charging station," katanya.
"Karena begitu kita jual mobil, kita juga harus persiapkan infrastrukturnya. Jadi sejauh ini masih menjadi bahan studi," tambah Anton.
Riset dengan universitas itu melibatkan Universitas Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana.