Parkir Online di Sidoarjo, Bayar Parkir Lebih Canggih Lewat Aplikasi Tanpa Pakai Karcis

Latifa Alfira Ulya - Jumat, 21 Juni 2019 | 16:35 WIB

Jalan Gajahmada, salah satu lokasi yang bakal menjadi pilot projek penerapan sistem parkir baru di Sidoarjo (Latifa Alfira Ulya - )

GridOto.com - Pengelolaan parkir menggunakan sistem online di Sidoarjo masih terus digodok dan akan bekerjasama dengan pihak ketiga.

Melansir dari Surya.co.id, poin tersebut merupakan sebagian materi yang dibahas dalam pertemuan antara Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Kepala Dishub Sidoarjo Bahrul Amig, tim dari ITS, dan sejumlah pejabat lain di Pendopo Sidoarjo, Kamis (20/6/2019).

"Masih terus dimatangkan konsepnya. Yang jelas, kami upayakan tidak ada pembayaran tunai, memanfaatkan teknologi, dan tetap mengutamakan pelayanan," kata Bupati Saiful Ilah usai pertemuan.

Targetnya, sistem parkir online tersebut bisa cepat selesai dan dapat diterapkan bersamaan dengan selesainya proses revisi Perda Parkir yang saat ini juga sedang digarap di DPRD Sidoarjo.

"Akan ada sejumlah perubahan dalam sistem perparkiran. Tapi perubahan itu tidak ekstrem, tetap akan memberdayakan juru parkir untuk memberi layanan di lapangan," sambungnya.

(Baca Juga: Bikin Geleng-geleng Kepala, Tarif Parkir Universitas Pelita Harapan Disebut Termahal se-Indonesia)

Ada pula istilah SPON (Sistem Parkir Online) pada pertemuan tersebut.

Rencananya seperti pola ojek online, warga cukup membayar parkir lewat aplikasi tanpa menggunakan karcis karena bisa menggunakan barcode dan pembayarannya juga non tunai.

Nantinya petugas parkir tetap ada di lokasi membawa alat kemudian warga yang parkir cukup melakukan scan barcode ke alat yang dibawa oleh jukir.

"Kita sedang berupaya menggeser sistem perparkiran dengan paradigma baru. Memanfaatkan teknologi, memberdayakan jukir dengan memberikan gaji yang layak, dan outputnya tetap pelayanan maksimal," ujar Bahrul Amiq.

Saat ini, konsep dan kajian mengenai sistem parkir online ini sedang intens dilakukan Dishub bersama tim dari ITS dan sudah pada tahap survei ke beberapa lokasi sebagai sampel.

"Ada tiga lokasi, yakni area parkir di Jalan Gajahmada, kawasan GOR Sidoarjo, dan Pasar Larangan," sambung mantan Kepala DLHK Sidoarjo tersebut.

(Baca Juga: Enggak Tau Malu, Pajero Berlogo Kejaksaan Parkir Sembarangan, Digembosin dan Ditempel Stiker Melanggar Deh)

Erwin Widodo, Kaprodi Pascasarjana Teknik Industri yang terlibat dalam kajian menyebut bahwa sistem parkir online ini memadukan sistem yang sedang diterapkan yakni parkir berlangganan, dengan pola-pola yang diterapkan di daerah lain, plus memadukannya dengan sejumlah karya ilmiah tentang perparkiran.

"Hasilnya seperti apa, tunggu lima Minggu lagi. Karena target kami proses ini berlangsung selama 45 hari, dan sudah start sejak minggu lalu," katanya.

Dalam prosesnya, ada beberapa pertimbangan utama untuk merumuskan konsep parkir online di Sidoarjo, yaitu pertimbangan layanan publik yang maksimal, potensi PAD, serta pola atau sistem apa yang dibutuhkan masyarakat.

"Intinya pelayanan harus lebih baik. Apakah memakai aplikasi mobile, kartu khusus, atau bagaimana, tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," tandasnya.

Erwin menambahkan, terkait pengelolaannya sejauh ini pihaknya condong pada keterlibatan pihak ketiga yang tentunya masih butuh kajian lebih dalam.

Artikel ini dikutip dari surya.co.id dengan judul Parkir dengan Sistem Online di Sidoarjo Akan Ditangani Pihak Ketiga,