GridOto.com- Selesai sudah perjalanan Holiday Fun Drive (HFD) 2019, Minggu (9/6).
Sepanjang 12 hari traveling bersama keluarga, ada banyak pengalaman berkendara menarik menggunakan Medium SUV, Mazda CX-5 Elite menggunakan BBM Pertamax Turbo beroktan 98.
Perjalanan menempuh 1150,6 km menempuh beragam rute perjalanan.
Macetnya kota Jakarta di awal HFD 2019 karena masih belum banyak warga Jakarta yang berlibur.
Kondisi tol Merak dan Bakauheni-Terbanggi Besar yang bisa dipacu lebih dari 100 km/jam.
Juga jalur lintas timur Sumatera dengan jalur yang lurus dan sedikit jalan berlubang.
MazdaCX-5 Elite dengan mesin berkompresi tinggi 13:1 memang wajib untuk menenggak bahan bakar yang beroktan tinggi.
Jadi jangan pernah coba-coba untuk mengonsumsi bensin beroktan rendah seperti Pertalite yang beroktan 90 apalagi Premium yang beroktan 88.
Dipastikan performa mesin Skyactiv-G yang menghasilkan tenaga 190 dk pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 251 Nm pada 3.250 rpm tidak akan maksimal.
Output mesinnya disalurkan secara instan melalui transmisi otomatis 6-speed.
Meski bukan menggunakan CVT namun perpindahan gigi transmisi Mazda CX-5 Elite tak menganggu kenyamanan penumpang.
Terbukti dengan konsumsi Pertamax Turbo, mudah saja mengail kecepatan lebih dari 130 km/jam di jalan tol.
Bahkan, saat di jalur Bakauheni-Terbanggi Besar kecepatan yang terpantau di head-up display sempat menyentuh angka 171 km/jam walau hanya beberapa saat.
Dengan beragam kecepatan yang saya tempuh secara total Mazda CX-5 Elite ini mengonsumsi 1 liter Pertamax Turbo untuk jarak sejauh 9,2 km.
Lantaran tipe Mazda CX-5 Elite ini belum memiliki fitur avarage speed, maka saya menggunakan bantuan melalui aplikasi Avg Speed.
Setelah mendownload aplikasi ini saya bisa langsung menggunakannya.
Kelemahan menggunakan aplikasi ini adalah bekerja secara manual.
Ssehingga saat mematikan mesin saya harus mematikan mem-pause aplikasi secara manual.
Dari seluruh perjalanan, kecepatan rata-rata yang saya dapatkan selama perjalanan adalah 29,6 km/jam.
Bicara soal fitur, Mazda CX-5 tergolong lengkap.
Salah satu contohnya Blind Spot Monitoring System (BSMS).
Fitur yang mendeteksi jika terdapat mobil di sebelah kiri atau kanan kendaraan yang tak terlihat di kaca spion.
Muncul peringatan berupa bunyi dan tanda di kaca spion.
Saya perlu menyesuaikan diri dan waspada untuk mengendarai mobil ini, terutama saat di jalan tol.
Lantaran, BSMS kerap muncul di kaca spion meski menurut saya jarak kendaraan lawan masih cukup aman.
Daftar fitur keselamatannya ditambah lagi dengan airbags (front, side & curtain).
Rem dengan sistem ABS, EBD dan BA, dynamic stability control dengan traction control, hill start assist, emergency stop signal, kursi ISOFIX juga sensor dan kamera parkir.
Intinya perjalanan sepanjang 1.000 km tidak terlalu berasa alias nyaman banget!