GridOto.com - Bagi masyarakat Indonesia, budaya mudik alias pulang kampung sudah menjadi tradisi tiap libur Lebaran.
Berbagai moda transportasi digunakan agar bisa bertemu keluarga di kampung halaman.
Bahkan, tak jarang pemudik yang tergolong melakukan aksi nekat demi pulang ke kampung halaman.
Misalnya saja Yoan Heru, warga Comal Pemalang, yang hendak mudik ke Gubeng, Surabaya.
(Baca Juga: Tips Mudik 2019, Ingin Lewat Tol Trans Jawa? Berikut Tipsnya)
Terbilang nekat, karena Yoan mudik menggunakan motor tua Suzuki Tornado, yang ditumpangi lima orang termasuk dirinya.
Suzuki Tornado miliknya dibawa hingga Gubeng Surabaya, ditumpangi 3 anak, dan istrinya.
Sebenarnya, Yoan memiliki 4 anak, tetapi, karena jok kendaraannya tak lagi mampu menampung, terpaksa anak pertamanya tidak diajak mudik ke Surabaya.
Minggu (2/6/2019) dia berangkat dari Comal sekitar pukul 15.00 WIB.
(Baca Juga: Tips Mudik 2019, Pahami Cara Memegang Setir yang Baik dan Benar)
Sampai Kudus pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Dia menyempatkan diri istirahat di posko mudik yang didirikan BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati.
Pemudik Comal Pemalang-Gubeng Surabaya mengendarai sepeda motor Suzuki Tornado 2 tak istirahat di posko mudik BPBD Kudus di depan Terminal Induk Jati. (Dok. BPBD Kudus)
Di posko, Kepala BPBD Kudus, Bergas Catursari Penanggungan menjamunya.
(Baca Juga: Mudik Lebaran Pakai Mitsubishi Xpander? Fitur Ini Berguna Banget Sob)
Yoan sedikit menghela napas guna menghalau lelah.
Sedangkan istri anak-anaknya yang masih kecil istirahat barang sejenak untuk kemudian lanjut lagi perjalanan.
Bagi Yoan menempuh jarak sekitar 428 kilometer dengan motor tua yang dinaiki lima orang tidak ada patokan waktu kapan harus sampai tujuan.
Meski harus ditempuh lebih dari 24 jam waktu perjalanan pun akan dilakoninya asalkan sampai ke Gubeng dan bertemu ibunya.
(Baca Juga: Masih Ada Ratusan Ribu Kendaraan yang Diprediksi Belum Melakukan Perjalanan Mudik)
Padahal jika berdasarkan aplikasi Google Maps, jarak Comal sampai Gubeng normalnya ditempuh dengan waktu 9 sampai 10 jam.
"Di Surabaya kangen orang tua. Di sana tinggal ibu sendiri," kata Yoan saat ditanya Bergas, dikutip dari Tribun Jateng.
Meski sadar aksinya berbahaya, kerinduan kepada orang tualah yang membuatnya harus pulang saat lebaran.
"Saya meyakini dengan niat dan doa restu ibu Insya allah selamat sampai tujuan," ucap Yoan.
(Baca Juga: Miris! Angkutan Bus Makin Sepi Peminat Saat Mudik, Menhub Lakukan Langkah Ini)
"Hal ini sudah berlangsung setiap tahun tidak hanya tahun ini saja," sambungnya.
Sembari menunggu energi Yoan dan anak istrinya pulih, Bergas mempersilakannya untuk menikmati fasilitas yang ada di posko mudik secara cuma-cuma.
Bergas juga menitip pesan agar nanti saat mudik selanjutnya Yoan bersama keluarganya menggunakan kendaraan umum.
Lebih aman ketimbang naik sepeda motor.