Tidak Mau Ketinggalan, Honda Scoopy Ikut Mudik Naik Bus di Sulawesi

Dia Saputra - Sabtu, 1 Juni 2019 | 13:57 WIB

Salah satu kendaraan bus yang membawa pemudik dan kendaraan bermotor roda dua di Terminal Induk Mamboro Palu, Jumat (31/5/2019) (Dia Saputra - )

TribunPalu.com
Salah satu kendaraan bus yang membawa pemudik dan kendaraan bermotor roda dua di Terminal Induk Mamboro Palu, Jumat (31/5/2019)

Tradisi mengirim sepeda motor via bus memang sudah berlangsung sejak beberapa tahun bahkan sebelum ada transportasi udara di Sulawesi Tengah.

Daerah tujuan keberangkatannya pun berbeda, mulai dari antarkota dalam provinsi ada juga yang tujuannya ke provinsi tetanga seperti Manado, Gorontalo, Kendari bahkan Mamuju.

Mereka menggunakan jasa pengiriman sepeda motor dengan menggunakan angkutan bus, biasanya sudah memiliki pertimbangan seperti yang dilakukan oleh mahasiswa asal kota Bungku, Kabupaten Morowali, Mohamad Gazali.

(Baca Juga: Enggak Ikutan Mudik Balik Bareng Honda Tahun Ini? Ini Cara Daftarnya Biar Bisa Ikut Tahun Depan)

“Saya memilih mengirim sepeda motor milik saya via bus karena waktu tempuh perjalanan menuju ke rumah bisa sampai 16 jam,” ujar Mohamad Gazali mahasiswa asal kota Bungku.

Pengguna jasa pengiriman ini lainya juga mengaku sepeda motor adalh hal yang penting, sehingga mereka membawanya mudik bersama walaupun tidak dikendarai sendiri.

“Supaya pas tiba di lokasi tujuan bisa langsung naik motor ke rumah,” lanjutnya.

Meskipun membuat beban kendaraan bus lebih berat, namun pengelola terminal dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah xx Sulawesi Tengah Kementerian Perhubungan RI sampai saat ini belum melarang aktivitas tersebut.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tradisi Mudik Lebaran di Sulawesi Tengah, Sepeda Motor Ikut Naik Bus Bersama Penumpang