"Sejak prototype alat ini pertama dibuat di 2016, perkembangan potensi aeroscreen untuk keselamatan pembalap soal hantaman dari depan kokpit mobil semakin jelas," kata CEO Red Bull Advanced Technologies dan tim Red Bull Racing F1, Christian Horner.
"Partnership dengan IndyCar memberi RBTA peluang memaksimalkan potensi, dan memberi sistemn perlindungan yang akan menghindarkan cedera serius dan bisa menyelamatkan nyawa di ajang balap Amerika ini," jelasnya.
Aeroscreen sendiri pernah diajukan untuk dipakai di F1 beberapa tahun lalu sebelum akhrinya memilih perangkat Halo.