Menurutnya, mobil dengan tenaga hidrogen adalah masa depan, dan penggunaan baterai hanya batu loncatan untuk masa depan.
(Baca Juga: Video Hyundai i20 Thierry Neuville Terguling Berkali-kali di Reli Chile)
"Saya percaya bahwa mobil listrik tenaga baterai hanyalah sebuah transisi teknologi. Saya melihat lebih banyak potensi dari hidrogen, dan semakin cepat orang-orang menyadarinya maka mereka akan mengetahui kelebihannya dan beralih,"ucap Fitzgerald.
Namun ada petunjuk yang sangat kuat bahwa mobil Essentia ini akan menjadi mobil listrik tenaga baterai.
Hal tersebut dapat dilihat dari pihak Hyundai sendiri.
Hyundai baru-baru ini menginvestasikan Rp 1,3 triliun kepada Rimac, produsen mobil asal Kroasia yang dikenal sebagai spesialis supercar bertenaga baterai.
Genesis Essentia mungkin adalah salah satu proyek yang akan dikerjakan bersama Rimac, namun dari pihak Hyundai sendiri mengatakan hal ini hanya rencana.