Menurut Hasan penggunaan transaksi non tunai ini, untuk memudahkan pengguna jasa dalam membeli tiket karena tidak perlu menyiapkan uang tunai untuk membeli tiket penyeberangan.
Penerapan transkasi non-tunai untuk penyeberangan selat Sunda ini sendiri telah mulai dilakukan sejak Agustus 2018 silam.
Untuk pelayanan mudik lebaran tahun ini menjadi yang pertama digunakannya transaksi non tunai untuk penyeberangan selat Sunda.
Hasan Lessy mengatakan, warga tak perlu khawatir jika belum memiliki kartu uang elektronik, sebab empat bank BUMN yang sudah bekerja sama ini telah membuka loket untuk pembelian kartu uang elektronik sekaligus mengisi saldo (top up) uang elektroniknya di Pelabuhan Bakauheni.
(Baca Juga: 3 Truk 'Kompak' Tabrak Gerbang Tol Bakauheni Lampung, Salah Satunya Terbakar)
"Jadi pengguna jasa tidak perlu khawatir, jika belum memiliki kartu e-money atau saldonya tidak mencukupi, bisa membeli atau mengisi saldo di loket bank yang ada di pelabuhan ini," ujarnya.
Sementara untuk penumpang berkendara di dermaga reguler, masih bisa melakukan transaksi tunai selain non tunai.
Jika pengendara belum sempat mengisi saldo kartu uang elektroniknya, juga tak perlu khawatir karena di area tollgate PT ASDP juga telah membuka loket untuk pembelian dan top up saldo kartu transaksi nontunai.
Hasan Lessy menjelaskan, selain pelabuhan Bakauheni, uang elektronik juga bisa digunakan untuk memasuki tol Bakauheni-Terbanggi Besar karena tol juga telah menerapkan transaksi nontunai.
(Baca Juga: Bisa Tiduran Sampai Takjil Gratis, Ini Dia 16 Titik Posko Siaga 24 Jam yang Disiapkan Mitsubishi Selama Mudik Lebaran)