Namun menurutnya, untuk venue baru seperti di Sirkuit Hanoi, Vietnam, maka butuh waktu lebih banyak untuk memahami karakteristik lintasan.
(Baca Juga : Terungkap, Ayrton Senna Bawa Bendera Pembalap yang Tewas Sebelum Dirinya di Kokpit Mobil F1)
"Tetapi mungkin kami butuh waktu ekstra di trek yang benar-benar baru, seperti di Vietnam," ujar Kvyat menambahkan.
"Ini kembali lagi ke orang-orang F1 yang mengambil keputusan, mana yang terbaik dan mana yang tidak," imbuh Kvyat.
Bos Red Bull, Christian Horner juga mengatakan ide Grand Prix dua hari akan menjadi masuk akal jika ada perluasan kalender F1 ke depannya.
(Baca Juga : Otorace: Akhir Pekan Ini Ada F1 Spanyol, Simak Jadwalnya Sob!)
"Saya pikir itu tergantung pada jumlah balapan," ujar Horner.
"Jika jumlah balapan bertambah, mungkin kita harus mempersingkat waktu (tiap pekan balapan)," tambah Horner.