Nantinya, jika ditemukan sopir atau kondektur yang mengalami gangguan kesehatan serius akan dirujuk ke rumah sakit.
Sopir yang bermasalah juga akan dilarang mengendarai bus untuk sementara agar tidak membahayakan penumpang.
"Kalau ada yang positif terkena gangguan kesehatan, segera kami tindak lanjuti dan tidak diperbolehkan mengendarai bus," tegas Dadang.
Dalam kunjungannya ke Terminal Jatijajar, pekan lalu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bambang Prihartono, menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya juga bakal memeriksa kelaikan armada mudik Lebaran.
(Baca Juga : Street Manners: Hindari Resiko Pecah Ban Saat Mudik, Ini Cara Atasinya)
Beberapa yang dicek antara lain kelaikan rem, kelengkapan lampu kendaraan, ketersediaan alat pemadam api ringan (APAR), kondisi ban, dan sebagainya.
"Kalau dicek lengkap, langsung kita tempeli stiker. Dengan begitu, masyarakat harus mengerti bahwa bus tanpa stiker tidak dijamin keselamatannya oleh pemerintah," kata Bambang.
Sebelum masuk ke dalam bus, Bambang meminta calon penumpang yang hendak mudik ke kampung halaman untuk terlebih dahulu memperhatikan bus yang ditumpangi.
Apabila tidak berstiker, dia memastikan bus itu belum laik jalan.
"Perhatikan bus-bus itu, berstiker atau tidak," imbaunya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jelang Mudik Lebaran, Sopir Bus Akan Dites Urine di Terminal Jatijajar