TANGGAPAN APM
KESIAPAN IKUT LCGC JILID II
GridOto.com - Mayoritas pabrikan yang memasarkan LCGC masih akan melihat detail ketentuan regulasi jilid II. Sementara ini, baru konsumsi BBM saja yang kabarnya ditetapkan 1:23.
“Kami lihat dulu regulasi dan requirement dari Pemerintah. Secara requirement apapun, kita enggak ada masalah. Tinggal menyesuaikan saja,” tutur Yoshihiro Nakata, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (5/3).
Menunggu kepastian pun dilakukan oleh PT Honda Prospet Motor (HPM).
“Sudah ada jilid II-nya? Belum sampai saat ini. Kabarnya mau di tandatangani bulan ini. Belum tahu benar atau tidak. Belum tahu detailnya jadi enggak mau berasumsi,” kata Jonfis Fandi, Marketing & After Sales Service HPM.
Bentuk dukungan terhadap LCGC jilid II juga disampaikan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
“Secara prinsip kami akan selalu support program yang dicanangkan oleh Pemerintah, apakah secara detail nanti akan menuju fuel consumption atau ke arah emisi gas buang, bahkan jika kedua-duanya. Sampai saat ini kami masih menunggu arahan lebih lanjut,” ungkap Donny Saputra, 4W Direktur Marketing SIS.
Dalam klausul LCGC jilid 2 juga ditetapkan rasio konsumsi BBM di atas 1:20 (1:23). Artinya dituntut lebih irit serta emisi gas buang yang lebih sedikit. Apakah hal ini rasional diwujudkan?
“Masih rasional kok. Bisa di-achieve dengan teknologi. Masih pakai ICE (Internal Combustion Engine-red) bisa, kalau pakai hybrid apalagi,” jawab Donny.
Santer terdengar, Suzuki global juga sudah menyiapkan Karimun Wagon R dengan konfigurasi 7 penumpang.
Apakah jadi masuk tahun ini atau menunggu rampungnya regulasi LCGC jilid II? “Belum bisa komentar bro,” tukasnya lagi (11/3).
Gurihnya jualan LCGC juga dipertimbangkan oleh PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), untuk ikut terjun di pasar ‘mobil murah’.
“Sekarang di passenger model ada Xpander dan Pajero Sport. Tapi tidak selama-lamanya hanya akan model ini. Kami sudah melakukan diskusi dengan prinsipal, kedepannya mungkin akan dipertimbangkan untuk LCGC,” bilang Naoya Nakamura, Presiden Direktur MMKSI (13/3).
Lebih lanjut, MMKSI memang tengah melirik segmen mobil yang mengakomodir pangsa pasar menengah kebawah.
“LCGC untuk segmen low kita akan terus pelajari kedepannya. Seperti halnya segmen Mirage yang low segmen kita kemas di Xpander. Makin kesini lebih ke rasional buyer, varian middle low akan terus kita tambah,” imbuh Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI.
SKEMA INSENTIF PPnBM SAAT INI
GridOto.com - Berdasarkan segmentasi mobil, pengenaan pajak PPnBM untuk KBH2/LCGC saat ini masih 0%.
Adapun KBH2 sendiri terbagi atas dua jenis, yakni KBH2 hatchback dan KBH2 MPV, keduanya sama-sama dibebaskan PPnBM.
Bandingkan dengan kategori mobil lainnya, berikut ini;
SKEMA PPnBM LCEV
- Berbasis Emisi Gas Buang
- Insentif PPnBM 0% (LCEV, HEV, PHEV dan Flexy Engine)
- Dis-insentif KBH2/LCGC 3%
- Pengelompokkan berdasarkan (3.000 cc)
- Menghapus pengkategorian sedan dan non sedan