Pertama, Winston masuk dan ditempatkan di bagian Production Planning Inventory Control (PPIC), tugasnya mengawasi kecukupan material produksi.
"Saya ditempatkan di bagian yang gak terlalu berpengaruh, karena hanya mengawasi kecukupan material, mengawasi produksinya bagaimana. Di situ saya mulai tahu materialnya apa, produksinya bagaimana," ucap Winston menceritakan.
(Baca Juga : Blak-blakan Singsing Tani: Jangan Kaget, Eksterior Mobil di Indonesia Sering Alami Penyakit Ini)
Selanjutnya, ia dipindahkan ke bagian purchasing, lalu ditempatkan juga di bagian marketing.
"Di marketing, saya jadi tahu konsumen complain seperti apa, produknya kayak gimana yang sering kena complain," imbuhnya.
Setelah 'kenyang' di bagian marketing, Winston pun dipindahkan ke bagian produksi.
Berbekal ilmu yang sering didapat dari customer yang 'ngomel' saat di bagian marketing, ia pun sudah memiliki gambaran soal apa yang akan diubahnya di bagian ini.
(Baca Juga : Blak-Blakan Abdulbar M. Mansoer : Asal Muasal MotoGP Mandalika )
"Nah karena saya sudah tahu masalah yang ada karena dimarahi customer, saya jadi tahu benerinnya seperti apa, jadi saya perbaiki itu," ucapnya.