Dilanjutkan Ulum, ia sangat senang bisa membantu masyarakat walaupun hanya menjadi pengatur lalu lintas di Jalan H Agus Salim Kota Pekalongan.
Aksi Ulum mengatur lalu lintas di jalur perkotaan selama beberapa tahun terakhir ini pun ditanggapi masyarakat secara positif.
Pasalnya sebelum kehadiran Ulum, kesemrawutan jalur di perempatan itu acapkali menimbulkan kecelakaan yang memakan korban.
"Di perempatan ini sering terjadi kecelakaan. Dalam sebulan bisa tiga kali ada kecelakaan," jelas Mujiono (52) pedagang minuman di Jalan H Agus Salim Kota Pekalongan.
(Baca Juga : Salut! Karyawan Hankook Bagi-bagi 700 Paket Makanan Sehat untuk Warga)
Kegiatan Ulum mengatur lalu lintas, dikatakan Mujiono sangat membantu pengguna jalan karena belum tentu orang yang memiliki panca indera normal mau melakukannya.
"Mengatur lalu lintas seperti kerja sosial. Kadang ada yang memberi, kadang tidak. Bertahun-tahun perempatan ini tidak ada yang mengatur," paparnya.
Sementara itu Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan Restu Hidayat menambahkan, kegiatan membantu mengatur lalu lintas yang dilakukan Ulum, membantu menekan angka kecelakaan.
"Walaupun kami belum melakukan pendataan tentang berapa banyak warga tunarungu yang ikut membantu mengatur lalu lintas, tapi mereka sangat berjasa," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ulum Gunakan Bahasa Isyarat Guna Lancarkan Arus Lalu Lintas Jalan Agus Salim Kota Pekalongon