Efeknya, mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
(Baca Juga : Tips Mengganti Minyak Rem Mobil, Wajib Perhatikan Hal Ini ya Sob)
Electronic Brake-force Distribution (EBD) membantu ABS menjalankan tugasnya.
Alat ini akan mendeteksi ban mana yang sudah kehilangan traksi, selanjutnya tenaga pengereman akan diarahkan ke ban yang masih memiliki cengkeraman.
Proses pengereman pun makin stabil karena daya cengkeram di tiap ban menjadi seimbang.
Anda tak perlu berotot besi untuk mengoperasikan rem sekeras mungkin.
Ketika pedal rem baru saja diinjak dengan cepat, BA alias brake assist serta merta membantu menambah tekanan rem ke titik maksimal–tak perlu sampai injakan penuh.
Tentu saja BA baru aman digunakan jika ada ABS di sampingnya.
(Baca Juga : Cara Mudah Cek Kebocoran Minyak Rem Mobil, Cuma 3 Langkah Saja)
Sebenarnya stability control juga menggunakan rem sebagai ujung tombak dalam menjalankan fungsinya.
Ketika mendeteksi ada ketidakberesan stabilitas mobil seperti spin berlebihan atau melintir, maka sistem ini akan mengatur tenaga mesin.
Dalam hitungan mikrodetik, stability control langsung mengerem tiap ban dengan tekanan berbeda-beda dengan maksud mengubah arah mobil jika diperlukan.
Jadi, dalam keadaan melintir paling parah pun, tanpa perlu kepiawaian pengemudi sistem ini akan menghilangkan gejala itu dalam sekejap.