"Ternyata dari Balikpapan yang membekukan akun kami," ucap Deni.
Ia menambahkan, pohaknya tetap meminta Hendrik turun dari jabatannya sebagai ketua Grab di Kota Balikpapan, karena dinilai bersikap bukan sebagai pemimpin.
"Kami selalu di anak tirikan. Seperti anak-anak saja, tidak cocok sebaga pimpinan Grab di Balikpapan," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan mediasi masih terus di lakukan di dalam hotel Her dan dijaga ketat pengamanan.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Dianggap Arogan, Massa Tuntut Ketua Grab Balikpapan Mundur dari Jabatannya