Bukan Rossi, Inilah Sosok yang Lagi-lagi Jadi Kiblat Pembalap Baru Yamaha

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 19 Maret 2019 | 18:00 WIB

Valentino Rossi (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Walaupun jadi orang yang membawa Yamaha sukses di era MotoGP modern, Valentino Rossi bukanlah sosok terbaik untuk dijadikan contoh pembalap Yamaha lainnya.

Lha terus siapa dong sosok yang dijadikan teladan oleh pembalap Yamaha?

Sosok tersebut adalah Jorge Lorenzo, yang bahkan terakhir membela Yamaha pada 2016 lalu.

Walaupun terakhir naik YZR-M1 di 2016 lalu, Jorge Lorenzo masih jadi sosok teladan yang jadi pedoman pembalap Yamaha.

(Baca Juga : Libur Tiga Minggu, Marquez Langsung Latihan Pakai Motor Aneh di Salju)

Beberapa mungkin sudah tahu, gaya Lorenzo yang smooth dan presisi sangat cocok sebagai joki motor YZR-M1.

Gayanya yang khas itu bisa memaksimalkan potensi YZR-M1.

Tim pabrikan Yamaha dan mantan tim satelit Yamaha, Tech3, mengakui itu.

Walaupun sulit, Tech3 selalu memaksakan pembalapnya, Johann Zarco, untuk meniru gaya Lorenzo saat itu.

Bahkan, pembalap tim satelit Yamaha yang baru, Fabio Quartararo, sejak awal bergabung dengan Yamaha langsung mempelajari kemampuan Lorenzo di atas YZR-M1.

twitter/@yamaharacingcom
Fabio Quartararo

Hasilnya, Quartararo jadi pembalap rookie yang paling diperhitungkan musim ini.

Quartararo tampil sangat bagus pada tes pramusim, lalu mengulangnya sejak FP1 hingga kualifikasi MotoGP Qatar beberapa waktu lalu hingga akhirnya start dari posisi ke-5.

Sayang saja, mesin motornya sempat mati saat akan memulai balapan dan dirinya start dari pitlane.

(Baca Juga : Mantap! Ikatan Motor Indonesia Siap Merambah Kompetisi Balap Digital)

Biar begitu, Quartararo bisa berjuang, bahkan mencetak fastest lap pada balapan tersebut.

Tanpa ragu, pembalap muda ini ngaku memang menjadikan Lorenzo jadi pedomannya. 

"Sulit untuk dikatakan, tapi kau harus bisa mengendarai motor Yamaha dengan agresif, tetapi juga lembut, kebetulan cocok dengan gayaku," kata Quartararo dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.

Biar begitu, kadang Quartararo kebawa terlalu agresif dan melupakan pedomannya itu.

"Tapi ketika ketika aku mulai ngebut aku merasa lebih terlalu agresif dan kurang lembut, sulit dikatakan tapi itu kelemahannya, aku akan terus memperbaikinya," jelasnya.

"Aku harus melihat Jorge Lorenzo lebih sering lagi, dia sangat lembut saat mengendarai motor, aku selalu berpikir ya kayak begitu caranya mengendarai motor," sambungnya.

Cara mengendarai Lorenzo yang lembut bisa jadi solusi permasalahan motor Yamaha yang bannya cepat rusak.

Dengan gaya lebih lembut, ban bisa lebih awet.