Hasilnya, Quartararo jadi pembalap rookie yang paling diperhitungkan musim ini.
Quartararo tampil sangat bagus pada tes pramusim, lalu mengulangnya sejak FP1 hingga kualifikasi MotoGP Qatar beberapa waktu lalu hingga akhirnya start dari posisi ke-5.
Sayang saja, mesin motornya sempat mati saat akan memulai balapan dan dirinya start dari pitlane.
(Baca Juga : Mantap! Ikatan Motor Indonesia Siap Merambah Kompetisi Balap Digital)
Biar begitu, Quartararo bisa berjuang, bahkan mencetak fastest lap pada balapan tersebut.
Tanpa ragu, pembalap muda ini ngaku memang menjadikan Lorenzo jadi pedomannya.
"Sulit untuk dikatakan, tapi kau harus bisa mengendarai motor Yamaha dengan agresif, tetapi juga lembut, kebetulan cocok dengan gayaku," kata Quartararo dilansir GridOto.com dari Speedweek.com.
Biar begitu, kadang Quartararo kebawa terlalu agresif dan melupakan pedomannya itu.
"Tapi ketika ketika aku mulai ngebut aku merasa lebih terlalu agresif dan kurang lembut, sulit dikatakan tapi itu kelemahannya, aku akan terus memperbaikinya," jelasnya.
"Aku harus melihat Jorge Lorenzo lebih sering lagi, dia sangat lembut saat mengendarai motor, aku selalu berpikir ya kayak begitu caranya mengendarai motor," sambungnya.
Cara mengendarai Lorenzo yang lembut bisa jadi solusi permasalahan motor Yamaha yang bannya cepat rusak.
Dengan gaya lebih lembut, ban bisa lebih awet.