GridOto.com - Menandai dimulainya musim baru balap F1 2019 yang bergulir akhir pekan ini di Melbourne, Australia, banyak aturan baru yang diterapkan.
Di antaranya aturan mengenai bahan bakar.
Batas bahan bakar dinaikkan
Sejak F1 era hybrid, efisiensi menjadi elemen penting hampir di setiap balapan.
Para pembalap dituntut untuk menghemat bahan bakar mereka saat balapan.
(Baca Juga : Otorace: Selain Fisik Mobil, Ada Perubahan Penalti Grid di F1 2019)
Hal ini kurang disukai oleh penonton karena mereka lebih ingin melihat pembalap tampil ngotot saat beraksi di lintasan.
Regulasi mobil downforce tinggi yang diperkenalkan pada 2017 menimbulkan dampak kurang diinginkan, yakni bertambahnya hambatan udara.
(Baca Juga : Otorace: Perubahan Regulasi Perangkat Aerodinamika di F1 2019)
Menanggapi hal tersebut, FIA menaikkan batas bahan bakar dari 100 kg menjadi 105 kg.
Namun, hal tersebut dirasa masih belum cukup bagi para pembalap untuk bisa membalap secara maksimal.
Akhirnya disepakati pada 2019, batas maksimum bahan bakar kembali mendapat kenaikan 5 kg menjadi 110 kg.
Menariknya, penambahan ini belum tentu dimanfaatkan oleh tim karena bahan bakar yang lebih banyak berarti mobil akan semakin berat.
(Baca Juga : Otorace: Banyak Perubahan Pembalap di F1 2019, Ini Nomor Mobilnya)
Pembakaran oli dibatasi
Pembakaran oli yang dilakukan para manufaktur F1 demi tambahan tenaga menjadi salah satu topik kontroversial.
FIA mengambil tindakan dengan membatasi jumlah oli yang bisa digunakan, dan aturan tersebut akan diperketat pada 2019.
Mulai musim ini, regulasi baru menyatakan bahwa tim harus memastikan tangki oli cadangan mereka tetap kosong selama jalannya babak kualifikasi.
Hal ini sekaligus mengakhiri 'mode pesta' (party mode) yang biasa digunakan tim saat kualifikasi mencapai fase klimaks.