"Kami telah mempertimbangkan solusi ini selama berbulan-bulan. Berapa kali kita mendengar pertanyaan dari pembalap di radio soal siapa yang memegang fastest lap," imbuhnya.
(Baca Juga : Charles Leclerc Belum Bisa Kalahkan Sebastian Vettel di F1 Musim 2019)
"Poin tersebut akan motivasi untuk membuat fase akhir balapan berjalan lebih menarik," tuturnya.
"Terkadang ada manfaatnya kita mengingat kembali sejarah dari olahraga ini untuk melangkah ke depan," tutupnya.
F1 sebelumnya pernah memberikan poin untuk pembalap yang mencetak fastest lap, yakni antara tahun 1950 dan 1959.
Sistem poin ini berhasil dimanfaatkan Mike Hawthorn untuk mengunci gelar juara dunia 1958.