Hal itu tercermin dari waktu tempuh 0-100 m, 0-201 m dan 0-402 m. Lengkapnya bisa lihat hasilnya di bawah ini.
Lalu gimana hasil dynotest?
Diukur pakai mesin dyno milik Sportisi Motorsport di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, ternyata torsinya memang paling besar.
(Baca Juga : Siapin Dana Ekstra, Harga Yamaha XMAX Naik Rp 1,5 Juta Nih)
Momen puntir yang terbaca di putaran roda belakang sampai 19,73 Nm/6.150 rpm, makanya tarikannya galak banget!
Bandingkan sama Xmax 250 dan Forza 250 yang masing-masing tercatat 19,67 Nm/6.010 rpm dan 18,63 Nm/6.270 rpm.
Eh ada tapinya nih, meski torsinya besar ternyata nafas mesin Downtown 250i ini pendek banget, lihat deh grafik hasil dynonya.
Menjelang 7.000 rpm tenaga dan torsi kompak langsung drop, sebelum putaran mesin tertahan di angka 8.000 rpm.
(Baca Juga : Unik, Ada Konsumen Pesan Kymco Downtown 250 Tanpa Emblem)
Dari hasil ini, Downtown 250i jelas enak untuk akselerasi, enteng melibas jalan menanjak dan hal ini terbukti saat perjalanan menuju Ciletuh kemarin.
Tapi untuk trek lurus panjang, performanya kalah dari 2 kompetitor asal Jepang, topspeed paling rendah dan konsumsi BBM juga paling boros.
Untuk lengkapnya kalian juga bisa lihat video di bawah ini bro.