Selain itu, respons mesin dan transmisi di putaran menengah ke atas juga terasa responsif.
Namun ada sedikit catatan, yaitu respons mesin yang terasa berjeda di putaran bawah.
Walaupun asyik dikendarai, Chevrolet Spark tak korbankan kenyamanan, karena bantingan suspensinya yang tak begitu kaku.
Begitu juga untuk road noise yang tak begitu terdengar hingga ke dalam kabin.
Saat kami mengetes dengan alat dB meter di kecepatan 60 km/jam, Spark bisa mencatatkan angka 58,0 dB.
Artinya, dengan angka di bawah 60 dB, peredaman dari suara deru ban ke dalam kabin sudah tergolong baik.
Bicara harga, Chevrolet Spark dibanderol Rp 198 juta alias lebih mahal Rp 7 juta dibanding Honda Brio RS.