Jasa Sarana menaksir biaya konstruksi untuk Seksi I Pasirkoja-Leuwipanjang mencapai Rp 1,5 triliun. Menggunakan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov Jabar, Dyah memastikan pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan.
Saat ini, ujar Dyah, pihaknya masih menghitung investasi sisi kontruksi karena CMLJ tengah memperhitungkan perubahan trase hingga ke Cicaheum.
Pembangunan NS Link diharpakan dapat mengakomodasi permasalahan kemacetan yang terjadi pada kawasan strategis di Kota Bandung, juga membantu menyeimbangkan beban transportasi dan meningkatkan aksestabilitas dari wilayah selatan ke pusat Kota Bandung.
(Baca Juga : Begini Cara Mudah Menghindari Tabrakan Beruntun di Jalan Tol)
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga memastikan jika proyek tol NS Link tersebut akan dilanjutkan pihaknya karena bagian dari rencana induk kelancaran lalu lintas Metropolitan Bandung Raya.
"Jadi kelancaran kota metropolitan itu terbagi dua, memperbanyak jalur baru juga memperbanyak utamanya transportasi publik," ujarnya.
Menurutnya, tol ini dibangun di lahan Pemprov Jabar dan pihaknya akan memerintahkan PT Jasa Sarana ikut terlibat meski dana swasta yang akan dikucurkan.
Terkait teknis pengerjaan tol yang akan banyak menggali terowongan, dia mengaku belum mendapat laporan. Namun karena proyek ini dibutuhkan, maka provinsi akan terus mendorong realisasinya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tol NS Link yang Hubungkan Selatan dan Utara Kota Bandung Akan Mulai Dibangun dari Pasirkoja