GridOto.com - Sering kali ban motor MotoGP spin di tikungan berkarakter high speed corner.
Gejala spin ban belakang motor MotoGP ini, biasanya ditandai dengan timbulnya sedikit asap.
Iya, macam pembalap MotoGP sedang melakukan sesi burn out, tapi kalau spin ini asapnya pasti lebih sedikit.
Gejala spin di motor MotoGP ini akan terlihat jelas ketika disorot kamera dengan slow motion, macam drift.
(Baca Juga : Otorace: Valentino Rossi Mau Ultah, Ini Doa dari Jorge Lorenzo)
Ada sedikit penjelasan mengapa ban belakang motor MotoGP bisa spin di tikungan berkarakter kecepatan tinggi.
Ban belakang sebagai penggerak laju motor, kekuatannya langsung disupport mesin dengan dibantu rantai sebagai penyalur tenaga.
Untuk itu, kekuatan dorongan yang dihasilkan ban belakang tentu akan berbeda dengan ban depan.
Putaran ban depan, bisa dikatakan sebagai kecepatan nyata dari motor ketika melaju.
(Baca Juga : Otorace : Atlit Hebat di Atas Usia 40 Tahun Selain Valentino Rossi)
Berbeda dengan ban depan, ban belakang bisa lebih banyak berputar mulai dari 8-12 persen ketimbang ban depan.
Nah, apalagi ban motor MotoGP atau ban balap biasanya mengusung tipe slick alias tanpa kembangan.
Maka itu, jika dibandingkan antara roda depan dan belakang, kecepatannya akan berbeda.
Misalnya ban depan kecepatannya 330km/jam, lalu dengan putaran yang lebih di kisaran 12%, maka kecepatan ban belakang akan sentuh 369,6 km/jam.
Tetapi gejala spin ini juga punya kerugian bagi pembalap, lantaran akan mempengaruhi waktu tempuh tiap putaran.
Maka itu, di motor MotoGP yang sarat akan elektronik butuh teknisi yang mampu mengatasi gejala spin.
Sehingga, ban juga tidak cepat habis dan waktu tempuh akan lebih cepat.