Saat ngomongin desainnya, Satoru Nozaki paham kalau saat itu standar kecantikan sebuah mobil dilihat dari lekukannya. Ya semacam desain BMW 307 atau BMW 507. Atau Ferrari 250. Atau Jaguar E-type. You name it.
Dengan desain yang sudah final, Toyota memulai merancang mesin bersama dengan Yamaha.
Dibekali blok mesin enam silinder inline dan setang piston dari MS41 Crown, berarti tugas Yamaha selanjutnya membuat mesin yang performanya gokil.
Yamaha dengan pengalamannya di ajang balap, menambahkan head silinder dan piston aluminium. Ruang bakar pun dikilik ulang sehingga bisa berkitir sampai 7.000 rpm.
Untuk pilihan karburatornya (iya ini masih jamannya karbu, bung), digunakanlah tiga karbu Mikuni-Solex sidedraft. Satu karbu didesain untuk menyemburkan bahan bakar ke dua silindernya.
Hasilnya adalah mesin enam silinder sejajar 2.000cc yang punya performa 150 dk dan punya top speed 220 km/jam.
Powernya cetek amat? Inget, ini tahun 1965. Siapa tahu kamu lupa, tahun segitu itu Indonesia lagi heboh sama 'Ganyang Malaysia' dan G30S PKI.
Waktu prototipe pertama dipajang di 12th Tokyo Motor Show bulan Agustus 1965, kisah Toyota 2000GT ini mirip sama Lamborghini Miura. Gimana enggak, mobil masih konsep tapi udah banyak orang yang ngantri kepingin beli.