Kemudian tangki didesain lebih membulat dan cukup tinggi yang disambung dengan jok single seat dan buntut tawon khas cafe racer.
“Wujudnya kini dibuat telanjang tanpa dilengkapi lagi dengan fairing yang menjadi khas Ducati 848 Evo, bahkan bak kopling dan belt penggerak camshaft pun dibuat transparan, jadi bisa dilihat langsung dengan mata telanjang,” ungkap Hezi.
(Baca Juga : Mau Bikin Cafe Racer Dari Honda Tiger? Contek Aja yang Satu Ini)
Setelah bodi-bodi rampung, kaki-kaki di-upgrade biar lebih kekar meskipun bawaan motor sebenarnya sudah mumpuni.
Penggantian dimulai dengan suspensi depan yang kini memakai upside down Ohlins tipe FGRT210.
Sementara suspensi belakang, monoshock bawaan merek Showa digantikan Ohlins tipe TTX GP alias tipe tertinggi yang dijual umum.
Pelek asli yang model palang turut kena gusur dan diganti dengan tipe jari-jari agar berkesan lawas.
Pelek ini produk Kineo Wire Spoked yang dibalut ban Pirelli Supercorsa SC2 berukuran 120/70-17 untuk depan dan 200/50-17 untuk belakang.
(Baca Juga : Niatnya Restorasi S90, Eh... Malah Keterusan Sampai Jadi Cafe Racer)