Lilitkan Ular Saat Interogasi Jambret, Polda Papua Akhirnya Minta Maaf

Adi Wira Bhre Anggono - Sabtu, 9 Februari 2019 | 09:30 WIB

Ilustrasi Penjambretan (Adi Wira Bhre Anggono - )

GridOto.com - Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan oknum polisi di Polres Jayawijaya yang dianggap tak wajar, saat menginterogasi pelaku penjambretan.

Sebelumnya pada Senin (4/2/2019) lalu, polisi mengamankan seorang pelaku penjambretan ponsel yang tertangkap tangan oleh warga.

Saat di kantor polisi, pelaku bersikeras tidak mau mengakui perbuatannya saat diinterogasi.

Kemudian ada oknum polisi yang berinisiatif untuk melilitkan ular pada tubuh pelaku dengan dalih untuk menurunkan mental si pelaku hingga mau ia mengakui perbuatannya.

Peristiwa itu pun sempat terekam video dan viral di media sosial dan mendapat berbagai komentar dari netizen.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua.

(Baca Juga : Ini Alasan Pelaku Unboxing Honda Scoopy Membakar STNK Motornya)

"Kami minta maaf soal kejadian itu," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/2/2019) malam.

Kini, oknum polisi itu sudah diperiksa dan jika terbukti melanggar akan diproses sesuai dengan peraturan disiplin anggota Polri atau kode etik profesi.

Kabid Propam Polda Papua Kombes Polisi Jannus P Siregar juga menjelaskan bahwa cara yang dilakukan anggota itu untuk meyakinkan dan memberitahu bahwa benar pelakunya.

Namun karena tidak ada pengakuan timbul inisiatif menggunakan ular dengan maksud dan tujuan yaitu mengetahui kejujuran masyarakat tersebut dan efektif hingga pelaku mengakui perbuatannya," ujar Jannus.

(Baca Juga : Cuma Modal Rp 2 Ribu Bisa Bikin Sokbreker Depan Tambah Tinggi)

Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya juga menyampaikan permohonan maaf karena penyidik kurang profesional dalam bertugas. "Ke depan Polres jayawijaya akan bekerja lebih profesional," kata Tonny.

Menurut Tonny, ular tersebut jinak serta tidak berbisa dan berbahaya, dan tindakan yang dilakukan oleh anggota merupakan inisiatif sendiri agar dalam waktu sekejap ada pengakuan dan tidak ada tindakan pemukulan dari warga.

"Terkait dengan ini, kami telah melakukan tindakan tegas kepada personel dengan memberikan tindakan disiplin seperti kode etik serta menempatkan di tempat yang khusus," ujar Tonny.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kabupaten Jayawijaya Hengki Heselo mengatakan, pihaknya sangat mendukung kinerja Kapolres yang baru dengan mengambil tindakan tegas kepada pelaku tindak kriminalitas yang ada di Wamena belakangan ini.

(Baca Juga : Bikers Harus Tahu, Ini Ciri-ciri Rumah Kopling Motor Mulai Oblak)

Pihaknya juga mendukung tindakan Kapolres beserta jajaran mendatangkan ular untuk memberikan rasa takut kepada pelaku tindak pidana.

Hengki juga mengakui bahwa masyarakat sudah merasakan efek baik dari tindakan tegas yang diambil aparat kepolisian pada kurun waktu belakangan.

"Masyarakat yang mabuk, jambret dan yang membawa parang sudah berkurang karena tindakan tegas yang sudah dilaksanakan oleh aparat kepolisian di lapangan," jelas Hengki.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Interogasi Pelaku Jambret dengan Ular, Polda Papua Minta Maaf".