Trans Jayapura-Wamena Putus, Distribusi Kebutuhan Pokok Terhambat

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 5 Februari 2019 | 12:25 WIB

Kondisi jembatan Yahuli di jalan trans Jayapura-Wamena KM 383 yang hanyut dibawa air. (Adi Wira Bhre Anggono - )

GridOto.com - Salah satu jalur Trans Papua yakni jalur Jayapura-Wamena terputus karena hanyutnya salah satu jembatan penyeberangan.

Hal ini kemudian dijelaskan oleh Kepala Balai Pembangunan Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Wilayah XVIII Papua, Osman Hariyanto Marbun.

Menurut Osman, Jembatan Yahuli yang berada di kilometer 383 itu hanyut terbawa arus sungai yang deras akibat curah hujan yang tinggi.

"Memang jembatan itu masih bersifat sementara. Tetapi selama ini jembatan itu sangat membantu untuk arus transportasi dari Jayapura - Wamena," ungkap Osman Marbun di Jayapura, Selasa (5/2/2019) pagi.

Selain itu, juga terdapat 10 titik ruas jalan yang rusak akibat curah hujan tinggi dibarengi dengan tingginya volume kendaraan yang lewat dari Kota jayapura menuju Wamena.

(Baca Juga : Kepolisian Buka Peluang Motor Masuk Tol. Asal Perhatikan Faktor ini )

Osman menjelaskan dari 10 titik jalan yang rusak, sebanyak 5 titik telah selesai dikerjakan. Sedangkan 5 titik lainnya masih dalam proses perbaikan.

“Sampai saat ini proses perbaikan jalan terus kami lakukan. Begitu juga dengan jembatan yang hanyut dibawa air. Namun ini butuh waktu yang lama, mengingat semua bahan berasal dari luar Papua,” pungkasnya.

Kompas.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Infografik: Daftar Jalan Trans Papua

Putusnya jalan trans Jayapura-Wamena menyebabkan ratusan kendaraan angkutan barang dari Jayapura menuju Wamena terpaksa harus kembali.

Tak hanya yang menuju ke Wamena, angkutan barang yang akan menuju ke delapan kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua juga terpaksa harus berbalik arah.

(Baca Juga : Nih Opsi Baru GPS Tracker Buat Mobil dan Motor, Harga Rp 1 Jutaan)

Osman menambahkan, selama jembatan dalam perbaikan diharapkan kenderaan tidak ada yang melintas dari ruas jalan tersebut, agar proses perbaikan tidak terhambat.

"Jangan sampai ada mobil yang bermuatan barang harus kembali dari tengah jalan, sangat merugikan. Untuk itu kami sampaikan bahwa selama 3 bulan kedepan ruas jalan ini ditutup sementara," tuturnya.

Ia menambahkan selama ini mobil bermuatan agak berat, rangka baja dan juga mobil bermuatan sembako dengan bobot angkutan 7-12 ton telah melintasi jalan Trans Papua, diduga hal ini juga menjadi penyebab jalan rusak.

“Jalan itu belum sepenuhnya selesai. Masih ada beberapa kilo lagi belum di aspal. Hanya saja sudah terkoneksi. Tetapi jalan itu belum sempurna, masih ada kemiringan. Namun kendaraan yang melintas bisa bermuatan 7-12 ton, bagaimana jalan itu tidak cepat rusak,” katanya.

(Baca Juga : Warna PCX Ini Bisa Berubah-Ubah Mirip Bunglon, Ciamik Banget!)

“Sebenarnya kita senang dan bangga jalan ini sudah tembus dan bermanfaat untuk masyarakat. Tetapi kita harapkan ada kerja samanya selama jalan ini masih dalam perbaikan. Alangkah lebih baiknya, jalan ini kita tuntaskan perbankannya. Bukan memaksakan kehendak membawa barang dengan mengejar volume,” lugasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jembatan Hanyut, Penyebab Jalan Trans Jayapura-Wamena Tak Bisa Dilalui".