GridOto.com - Ranjau paku sampai saat ini, masih menjadi momok menakutkan bagi para pengendara sepeda motor maupun mobil di Jakarta.
Paku-paku yang disebar oknum tidak bertanggung jawab ini, kerap menyusahkan para pengguna motor.
Bahkan, di beberapa lokasi, aksi ini sudah semakin menggila.
Meski penyisiran telah dilakukan pihak Kepolisian, namun ranjau paku tak dipungkiri masih banyak bertebaran di jalanan ibu kota.
(Baca Juga : Dilema Letak Pelat Nomor Moge di Depan, Ini Tanggapan Polisi)
Salah satu pendiri komunitas sapu bersih (saber) ranjau paku, Siswanto mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan pihak Kepolisian, membantu membersihkan di daerah yang dianggap rawan ranjau paku.
Bermula dari keresahan Siswanto dan rekan, Abdul Rohim, yang menerima banyak informasi mengenai penyebaran ranjau paku.
"Sebenarnya kami murni relawan, tapi kebetulan kami sudah dijadikan mitra dari kepolisian, khusunya Polantas Polda Metro Jaya," kata Siswanto kepada GridOto.com di Jakarta Barat, Kamis (24/1/2019).
"Biasanya saya sudah seusai shalat subuh pasti patroli biasanya sebelum orang mau berangkat kerja," bebernya.
(Baca Juga : Bukan Bulat Kayak Bola, Ternyata Bentuk Paku Jalan Malah Mirip Alat Musik)
Siswanto mengaku, hingga kini tidak memiliki anggota tetap. Pasalnya banyak dari mereka yang mundur lantaran tidak ada penghasilan.
"Sebenarnya kalau personel kami itu tidak menetap, biasanya keluar masuk di mana mundur tanpa berita. Karena di relawan ini enggak ada yang kuat, murni 100 persen enggak ada yang bayar," ucap Siswanto.
"Mangkanya semua anggota yang ikut bergabung dengan tim saber harus menjalani dengan ikhlas tanpa pamrih. Karena kalau terjadi kecelakaan enggak ada yang bayar," sambungnya.
"Bahkan teman-teman kami ada yang mengalami patah kaki ditabrak motor, sampai kami diancam seperti dilempar batu hingga ditodong senjata api juga pernah. Kami hanya pasrah," ucapnya lagi.
(Baca Juga : Mengerikan! Ada 9 Ember Ranjau Paku Dikumpulkan Saber Community)
Kalau dihitung-hitung, sejak awal dibentuk sampai 2010, total paku yang berhasil mereka kumpulkan dari jalan raya mencapai empat ton.
Paku-paku tersebut berasal dari berbagai titik. Di Jakarta Pusat misalnya, di sekitar Istana Merdeka, Galur, Jalan Majapahit, Jalan Veteran, Jalan Soeprapto, Kemayoran.
Di Jakarta Barat antara lain Roxy, Cideng, flyover Roxy, Cengkareng, dan Angke.
Jakarta Selatan di sekitar Pancoran, Pondok Indah, Jalan T. B. Simatupang.
Jakarta Timur di kasawan Cakung dan di Jakarta Utara antara lain di Cilincing.