Kerjasama Renault-Nissan-Mitsubishi Berlanjut Meski Ghosn Dituduh Melakukan Pencucian Uang

Mavellyno Vedhitya - Senin, 21 Januari 2019 | 13:56 WIB

Carlos Ghosn, Ketua serta CEO Nissan, Mitsubishi, dan Renault (Mavellyno Vedhitya - )

Aliansi ini telah mengumumkan rencana untuk berbagi platform secara global di sejumlah segmen kendaraan.

Semua baik-baik saja sampai Ghosn ditangkap pada 19 November atas tuduhan pencucian uang.

Dia dengan cepat dihapus sebagai ketua Nissan dan Mitsubishi, tetapi tetap sebagai CEO Renault, tugasnya saat ini sedang diambil alih oleh eksekutif senior lainnya.

Klein menolak untuk membahas situasi Ghosn selama wawancara di Detroit Auto Show, tetapi bereaksi terhadap pertanyaan apakah kepergian Ghosn dapat menyebabkan Nissan, Renault dan Mitsubishi menjauh dari upaya aliansi mereka.

(Baca Juga : Ini Penjara Bos Nissan Carlos Ghosn di Jepang)

"Ada banyak hal yang yang terus berjalan, dan itu akan membutuhkan penyesuaian kembali, tapi kita akan berhasil melewati itu." Ungkap Klein.

Mengganggu aliansi mungkin tidak terlalu berpengaruh, karena jaringan pabrikan, sumber dan perencanaan produknya sangat terkait.

Faktanya, kerja sama antara ketiga perusahaan pembuat mobil ini sangat penting untuk mengatasi tantangan industri saat ini, terutama dalam kaitannya dengan pengetatan peraturan lingkungan, transisi tenaga, pengembangan teknologi mengemudi mandiri dan munculnya model transportasi baru.

Renault memegang 43% saham di Nissan, sedangkan Nissan, mitra yang lebih besar, yang harusnya lebih diuntungkan, hanya memiliki 15% saham Renault dan tidak memiliki hak suara, tapi Nissan memiliki 34% saham di Mitsubishi.