Mimpi Valentino Rossi Raih Gelar MotoGP Ke-10 Tergantung Kinerja Yamaha

Nur Pramudito - Sabtu, 19 Januari 2019 | 13:05 WIB

Valentino Rossi raih gelar juara dunia MotoGP kesepuluh semuanya bergantung dengan performa Yamaha (Nur Pramudito - )

GridOto.com - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat meyakini bahwa Valentino Rossi masih mampu bertarung di papan atas walau bulan depan akan menginjak usia 40 tahun.

Meski begitu, Pernat menyatakan bahwa semua ini tergantung pada kinerja Yamaha, yang selama dua tahun belakangan meraih hasil buruk.

Pernat bahkan tak ragu bahwa Rossi masih sangat mampu meraih gelar dunia yang ke-10, walau tugas ini jelas tak mudah karena persaingan MotoGP yang semakin ketat setiap tahun.

"Yang ditunggu-tunggu penggemar adalah Vale meraih gelar dunia ke-10. Hal ini seperti mencari makhluk mitologi," kata Carlo Pernat dilansir GridOto.com dari GPone.

(Baca Juga : Tim Ducati MotoGP Luncurkan Motor Untuk Musim 2019, Ini Galeri Fotonya)

"Ini seperti film Tom Cruise, 'Mission Impossible', tapi di dalam film kan semua jadi memungkinkan," lanjutnya.

Carlo Pernat yakin hasil Rossi tahun ini bakal sangat ditentukan oleh performa YZR-M1.

Bukan rahasia lagi bahwa Yamaha sempat menjalani 25 balapan tanpa kemenangan, sebelum Maverick Vinales meraih kemenangan di Australia pada Oktober lalu.

Valentino Rossi sendiri belum menang lagi sejak MotoGP Belanda 2017.

(Baca Juga : Otorace : Terungkap, Ini Alasan Dani Pedrosa Tak Jadi Test Rider Honda)

"Saya rasa kesuksesan Rossi akan sangat tergantung pada Yamaha ketimbang dirinya sendiri," sambung Pernat.

"Rossi sudah sungguh-sungguh bersiap diri, terbukti dari performanya di Malaysia saat ia memimpin balapan," ucap Pernat menambahkan.

"Rossi adalah monster dan ia akan di depan," ungkap Pernat.

Meski begitu, Rossi tak boleh mengabaikan margin usia dengan para lawannya.

(Baca Juga : Yamaha MotoGP Ganti Sistem Tim Satelit, Begini Curhat Bos Tech3)

"Pada usia 40 tahun, sudah tak ada lagi ruang untuk memperbaiki diri dan Vale harus sadar soal ini. Ia tak bisa abai soal perbedaan usia antara ia dan rivalnya," tutur Pernat.

"Pada kondisi tertentu, ia takkan ambil risiko yang bakal diambil orang lain," tuturnya.