GridOto.com - Reli Dakar bukan sekadar ajang balap untuk menentukan siapa yang tercepat.
Lebih dari itu, Reli Dakar jadi ajang balap untuk menguji mental, fisik, skill, dan sikap para pembalap.
Bisa melalui seluruh stage dan finish saja sudah senangnya minta ampun, apalagi bisa jadi yang tercepat.
Makanya, banyak pembalap yang saling tolong-menolong ketika balapan.
(Baca Juga : Mesinnya V5, Inilah Motor Raja Pertama di Era 4-Tak MotoGP)
Jika ada yang kesulitan, pembalap lainnya menolong.
Para pembalap harus balapan selama 2 minggu, menempuh ribuan kilometer, mendapat banyak cobaan dan ujian selama perjalanannya.
Ada saja cobaannya, bisa kendaraannya rusak, terjebak, tersesat, tubuhnya sakit, stress, dan lainnya.
Misalnya yang dialami oleh Frederic Barlerin, pembalap asal Prancis berusia 39 tahun ini.
Selama balapan, berulang kali Barlerin motornya rusak.