"Nantinya jika sudah tersambung (JJLS) dan bandara NYIA sudah beroperasi, kami yakin akan banyak wisatawan berkunjung ke Gunungkidul," kata Badingah.
Pemerintah Gunungkidul dibantu Pemprov DIY akan berusaha untuk mempersiapkan infrastruktur agar akses ke objek wisata makin lancar.
(Baca Juga : Secara Fungsi, Ini Perbedaan Antara Rem Tipe Radial dan Axial di Motor)
Selain itu, pemerintah juga membangun jalan yang menghubungkan Gunungkidul dan Sleman.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X hari ini meresmikan tahap kedua pembangunan jalur alternatif Sleman-Gunungkidul, yakni Gading-Ngalang.
Menurut Sri Sultan, pembangunan jalan alternative ini ditargetkan selesai pada tahun 2021 mendatang.
Jalur alternative tersebut dibangun dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan jalur via Patuk (Yogyakarta-Wonosari).
Sehingga untuk masyarakat yang ingin berwisata ke Gunungkidul dari arah Sleman tidak mesti lewat Piyungan, begitu pula sebaliknya.
(Baca Juga : Belum Banyak yang Tahu, Ini Motor Trail yang Dipakai Rhoma Irama di Film Camelia)
"Jalan ini sampai Prambanan sangat banyak objek wisatanya. Dari Breksi, dari lava bantal dan sebagianya lewat ini semuanya nanti, sampai Prambanan," katanya.
Pandangan ke depan, desa yang dilalui bisa mengembangkan potensi daerahnya, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Harapannya dengan akses seperti tidak mengurangi perkembangan pariwisata nanti yang tumbuh disebelah barat, sebelah timur ini khusunya di Gunungkidul tidak slow down," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yogyakarta Akan Miliki Jalur Kelok 18 di Perbatasan Bantul-Gunungkidul".