GridOto.com - Jauh sebelum KLX150 dan Honda CRF150L melenggang, Suzuki TS series seperti TS100 dan TS125 adalah salah satu motor trail yang diidolakan kaum ABG.
ABG yang GridOto maksud tentunya 'Angkatan Babe Gue', bukan kids zaman now ya, hehehe...
Status ikoniknya Suzuki TS series bisa jadi karena sempat dipakai si raja dangdut Rhoma Irama dalam film Camelia.
Blast From The Past kali ini, GridOto akan membahas Sejarah Suzuki TS series yang pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 1970-an dengan Suzuki TS100.
(Baca Juga : Blast From The Past! Suzuki RE5: Motor Unik yang Mesinnya Enggak Punya Piston)
Kala itu motor trail mendapat tempat yang begitu luas di hati konsumen roda dua.
Coba lihat film-film zaman 70-an dan 80-an yang begitu banyak melibatkan varian motor trail.
Ini adalah satu indikasi betapa diterimanya motor trail saat itu, khususnya film legenda ‘Pengabdi Setan' dan yang sudah GridOto sebut di atas, Camelia Bang Haji Rhoma.
Suzuki TS 100 menggendong mesin 100 cc 2 stroke satu silinder yang mampu menghasilkan tenaga 10,8 dk pada 7.000 rpm, serta torsi maksimum 11,43 Nm pada putaran mesin 6.000 rpm.
Dengan gaharnya tenaga di putaran atas, jelas Suzuki menjadi pilihan idaman konsumen pada saat itu, ditambah lagi bobot motor yang sangat ringan yakni 92 kg.
Dari segi penampilan, motor trail Suzuki ini terbilang sangat manis.
Seperti biasa, desain Suzuki yang mengalir dan tidak neko-neko juga kita jumpai pada TS100 ini.
Tangki membulat, jok pendek dan kaki yang jangkung, knalpot yang aduhai menjulang memantapkan posisinya sebagai motor gasruk tanah.
Kesuksesan Suzuki TS100 juga diikuti dengan hadirnya varian trail Suzuki lainnya seperti TS 100ER, dan Suzuki TS125 series.
Suzuki TS125 mulai berkeliaran di Indonesia pada tahun 1976 dengan kode TS125A yang lucunya leher knalpotnya ke bawah dulu, baru kemudian naik ke atas mirip Suzuki TS100.
Kemudian ada TS125B pada tahun 1977 dengan knalpot yang mulai meliuk ke atas dengan knalpot udang.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 1978, ada Suzuki TS125C yang sebetulnya enggak terlalu banyak berubah dari TS125B. Cuma ganti stripping aja tuh!
Model yang terakhir keluar di Indonesia yakni TS125 ER dengan sok depan yang lebih tinggi dan suspensi belakang telah menggunakan model monosok.
Desain inilah yang mulai terlihat modern dengan aliran yang mengikuti seri Suzuki RM.
Tidak lupa, area swing arm telah dibuat menggunakan bahan alumunium yang ringan dan kokoh.
Selain itu, sistem transmisi juga sudah 6-speed yang membuat tenaga lebih merata di setiap putaran mesin.
Masalah ketangguhan tidak usah ditanya lagi, Suzuki TS125 ini terbukti tangguh di berbagai medan.
Lihat saja aparatur negara seperti anggota TNI dan POLRI pada masa itu, rata-rata dibekali dengan motor berkasitas mesin 125 cc 2-tak ini...
Selain itu ada juga Suzuki TS185 dan Suzuki TS250 Savage yang sulit dilacak keberadaannya di Indonesia.
Nah, kesuksesan Suzuki bermain di segmen ini lantas membuat pabrikan lain mencoba peruntungan.
Yamaha hadir dengan trail DT100 di tahun 1976, disusul Kawasaki dengan varian Kawasaki Binter KE125 di tahun 1981.
Untuk Honda, saat pabrikan lain bermain di trail 2 stroke, Honda justru sudah berhasil menghadirkan motor trail berkubikasi 125cc 4 stroke.
Motor tersebut adalah Honda XL125 motor trail Honda yang pertama kali masuk di Indonesia.
Motor ini masuk di tahun 1977 sebagai pesanan khusus untuk dinas pertanian.
Pada tahun 2005, Suzuki TS125 ER resmi di-stop produksi oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).
Hingga saat ini Suzuki TS125 masih diakui sebagai salah satu gacoan trail dari kategori mesin 2-tak.
Tak heran, untuk saat ini pun harganya justru pelan-pelan merangkak naik seperti motor lawas ikonik yang lain.
Intip-intip ke situs jual beli online, harga Suzuki TS100 ada di angka Rp 10-15 jutaan, sedangkan harga Suzuki TS125 dengan kondisi rapi jali dan layak jalan malah tembus di atas Rp 20-30 jutaan.
(Baca Juga : Blast From The Past! Suzuki SW-1, Kayak Thunder 250 Kawin Silang dengan Vespa)
Wajar mahal, zaman sekarang motor 2-tak memang sedang merangkak naik lagi harganya.
Apalagi dengan ketangguhannya, Suzuki TS100 atau TS125 enggak cuma layak dijadikan pajangan kolektor, tapi juga masih kuat digeber di medan off-road.
Bahkan gelondongan mesinnya pun masih banyak yang cari buat dijadikan motor spesialis enduro.
Coba saja deh kamu tanyakan ke ABG-ABG pecinta motor trail tua, dijamin Suzuki TS100 dan Suzuki TS125 diyakini jadi salah satu motor yang ikonik di dunia adventure Indonesia.
Btw kalau kamu suka dengan sejarah motor dan mobil klasik yang unik? Simak juga artikel 'Blast From The Past!' lainnya dengan klik tautan ini Sob!